
Pekalongan, 23 September 2025 — Kegiatan monitoring oleh Koordinator Wilayah (Korwil) Amtsilati Jawa Tengah 3 telah dilaksanakan di TPQ Sabda 2, Setono, Pekalongan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pendampingan kepada lembaga-lembaga pengguna metode Amtsilati agar tetap berjalan sesuai dengan target dan standar yang telah ditetapkan oleh Korwil.
Monitoring ini tidak hanya sebatas peninjauan administratif dan teknis pelaksanaan program, namun juga sebagai wadah diskusi antara Korwil dan para pengajar Amtsilati di lembaga. Salah satu yang menjadi perhatian dalam kegiatan ini adalah penyampaian permasalahan yang dihadapi di lapangan oleh para ustadz dan ustadzah.

Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Fikri Anevay—salah satu pengajar Amtsilati di TPQ Sabda 2—menyampaikan dua tantangan utama yang kerap dihadapi dalam pengajaran metode Amtsilati, yakni:
- Waktu pengajaran yang minim, sehingga proses belajar tidak bisa dilakukan secara maksimal.
- Kesulitan anak-anak dalam menghafalkan materi, terutama dalam tahapan-tahapan awal.
Menanggapi hal tersebut, Korwil Amtsilati Jateng 3 memberikan solusi praktis dan aplikatif. Anak-anak disarankan untuk membaca ulang materi secara berulang-ulang sebelum menyetorkannya kepada pengajar. Dengan cara ini, tanpa disadari, anak-anak akan mulai hafal materi tersebut tanpa harus menghafal secara paksa, atau yang biasa disebut sebagai metode “Hafal tanpa Menghafal”.

Metode ini diyakini efektif karena mengedepankan pendekatan alami dalam menghafal, dengan pengulangan sebagai kunci. Ketekunan membaca secara berulang akan menanamkan materi secara perlahan ke dalam ingatan santri.
Kegiatan monitoring ini ditutup dengan harapan agar seluruh lembaga di bawah naungan Korwil Jateng 3 terus berkomitmen menjalankan program Amtsilati dengan penuh semangat dan konsistensi, serta senantiasa menjalin komunikasi aktif dengan Korwil demi keberhasilan bersama.
Tim Dokumentasi Korwil
Sumber : Ustadz Fikrianevay